Minggu, 31 Januari 2010

Sirkulasi Ac pada Mobil



*Sirkulasi Refrigrant Pada AC Mobil*


Ø Pada keluaran kompresor (discharge compressor), refrigerant bersuhu dan bertekanan tinggi mengandung panas yang dihasilkan oleh compressor pada langkah tekan.
Ø Gas refrigerant ini mengalir ke condenser, di dalam condenser diembunkan menjadi cairan refrigerant.
Ø Cairan refrigerant ini mengalir ke receiver. Di dalam receiver cairan disaring dan disimpan sampai evaporator membutuhkan refrigerant untuk diuapkan.
Ø Exspansion valve merubah cairan refrigerant menjadi bersuhu dan bertekanan rendah dengan bentuk spray (kabut).
Ø Refrigerant bersuhu rendah dan berbentuk kabut tersebut mengalir ke dalam evaporator. Di evaporator refrigerant menguap dan mengambil panas, dari udara hangat yang dilewatkan di evaporator. Seluruh cairan berubah menjadi gas refrigerant di dalam evaporator dan gas yang mempunyai panas latent tersebut mengalir ke dalam compressor, selanjutnya proses tersebut berulang kembali.

Selasa, 19 Januari 2010

*AIR CONDITIONER*
-Apakah air conditioner itu
Sebuah peralatan Air Conditioner dipergunakan untuk:
- Mengatur suhu udara
- Mengatur sirkulasi udara
- Mengatur kelembaban udara
- Mengatur kebersihan udara
Air Conditioner mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya agar nyaman dengan cara :
- Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil panas dari udara sehingga suhu udara diruangan turun. Sebaliknya saat suhu ruangan rendah air conditioner akan memberikan panas ke udara sehingga suhu udara akan naik.
- Bersamaan dengan itu kelembaban udara dipertahankan pada tingkat yang nyaman.
Untuk menunjang kerja air conditioner tersebut, maka pada air conditioner umumnya dilengkapi dengan heater, cooler (evaporator), dan system ventilasi seperti blower, air purifier (pembersih udara) dan saluran udaranya.
-Perubahan Wujud
- Panas
Panas adalah suatu bentuk energy (tenaga)
Jumlah 1 kcal panas dapat merubah suhu 1 Kg air sebesar 1 ̊C.
- Panas Jenis
Panas jenis adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk merubah suatu benda tertentu sebesar 1 ̊C.
- Suhu
Suhu adalah skala ukuran panas atau dinginnya sebuah benda. Untuk menyatakan suhu, umumnya di gunakan derajat Celcius atau derajat Fahrenheit. Pada skala derajat celcius jarak titik beku air dan titik didih air di bagi menjadi 100 bagian dan tiap bagian disebut 1 ̊C.
Pada skala derajat Fahrenheit titik beku air diberi angka 32 ̊F dan jaraj antara titik beku dan titik didih dibagi menjadi 180 bagian dan tiap bagian disebut 1 ̊F
Untuk mengubah pengukuran derajat celcius menjadi derajat Fahrenheit ataupun sebaliknya kita dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :
· C = 5/9 (F-32)
· F = 9/5 C+32

· Suhu jenuh air dalam udara (Dew Point)

Kalau udara didinginkan, suhu udara akan turun, pada saat bersamaan kelembaban relative udara akan naik. Pada saat kelembaban mencapai 100% maka uap air didalam udara akan menjadi jenuh. Pada pendinginan yang selanjutnya uap air di udara tidak dapat bertahan pada kondisi uap, maka sebagian akan mengembun. Suhu dimana kelembaban menjadi 100% dan terbentuk embun disebut suhu jenuh air dalam udara (Dew Point Temperature).

Kelembaban.
Waktu anda memasukkan es pada gelas yang berisi air, anda akan melihat secara jelas bahwa akan ada titik air diluar gelas. Anda mungkin heran, dari mana titik-titk air itu dating. Titik air itu datang dari udara di sekitar gelas, ini artinya bahwa kelembaban adalah kandungan uap air yang berada di udara.

Kelembaban Relatif.
Kelembaban relative digunakan sebagai ukuran kelembaban udara. Kelembaban relative adalah jumlah uap air yang terkandung didalam udara dibandingkan dengan udara yang sudah tidak dapat menyerap uap air lagi pada suhu udara tersebut. Jadi kelembaban relative 50% artinya, kandungan uap air dalam udara tersebut 50% dari udara yang sudah tidak dapat menyerap uap air lagi pada suhu udara tersebut.

Kelembaban Absolute
Kelembaban absolute adalah jumlah kandungan uap air di dalam udara dibandingkan dengan udara kering.

-Tekanan
Tekanan didefinisikan dengan gaya tegak lurus yang dikenakan pada satuan tertentu pada benda padat, cair atau gas. Umumnya satuan tekanan yang digunakan adalah “Kg/Cm2”.
Selain itu untuk satuan pengukuran internasional (SI) digunakan satuan pascal,
1 kPa (Pascal) = 1,01972 *10 ̄² Kg/cm2
1 Kg/cm2 = 98.06 k Pa
Untuk kerja blower biasanya menggunakan ukuran mm.
Untuk tekanan dibawah tekanan atmospher biasanya digunakan ukuran mm. Kolom air raksa (mm, Hg).

-Perubahan Wujud Air
Kalau kita memanasi es sampai suhu es tersebut mencapai 0 ̊C es akan mencair menjadi air. Dan pada saat es mencair, suhu es dan air tetap 0 ̊C. Setelah seluruh es mencair, suhu air mulai naik. Saat suhu naik mencapai 100 ̊C, air berubah menjadi uap, dan sampai seluruh air menjadi uap suhu air tetap 100 ̊C.

-Panas Sensibel dan Panas Laten
Panas laten adalah panas yang dapat merubah wujud tetapi tidak merubah suhu. Saat es mencair menjadi air dan saat air menguap menjadi uap akan menyerap panas laten.
Panas Sensibel adalah panas yang dapat merubah suhu suatu benda.

-Ada tiga macam wujud benda.
Ada tiga macam wujud benda yaitu; padat, cair dan gas. Pada air, wujud padat adalah es wujud cair adalah air dan wujud gas adalah uap.
a. Fusi
Yaitu benda padat yang mencair ,dengan menyerap panas dari sekelilingnya.
b. Solidifikasi
Yaitu cairan yang berubah menjadi padat dengan melepas panas pada sekelilingnya.
c. Penguapan (Evaporasi)
Yaitu cairan yang menguap menjadi gas dengan menyerap panas dari sekelilingnya.
d. Pengembunan (Kondensasi)
Yaitu gas/uap yang berubah menjadi cairan dengan melepas panas ke sekelilingnya
e. Sublimasi
Yaitu benda padat yang berubah menjadi gas.
f. Adhesi Yaitu gas yang berubah menjadi pad
*. Transmisi Sabuk(Belt).*
Tranmisi sabuk merupakan salah satu jenis system transmisi. Tenaga/daya/momen puntir ditransmisikan dari poros yangsatu keporos yang lain melalui sebuah belt yang melingkar pada puli yang terpasang pada poros.
Kedudukan poros yang satu dengan poros yang lain dapat sejajar ataupun menyilang.
Kemampuan transmisi dari system ini sangat ditentukan oleh karakter gesekan antara sabuk dan permukaan puli. Oleh sebab itu besarnya gaya tegang dalam sabuk(yang mengakibatakan tegangan tarik) menentukan besarnya momen puntir yang dapat ditransmisika.
*Keuntungan Dari Sisitem Transmisi Belt (dibandingkan dengan system transmisi roda gigi atau rantai).:
1. Tidak berisik.
2. Dapat menerima dan meredam beban kejut.
3. Jarak poros tidak tertentu.
4. Dipandang dari segi konstruksi dan pembuatan, mudah dan murah.
5. Hanya memerlukan sdikit perawatan (tanpa menggunakan pelumas).
*Kerugian dari system transmisi Belt:
1. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan.
2. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, system transmisi sabuk memerlukan dimensi/ukuran yang lebih besar daripada system transmisi roda gigi maupun rantai.
*Jenis-jenis transmisi sabuk :
1. Transmisi sabuk lurus.
Kebanyakan jenis transmisi sabuk ini dipakai untuk puli yang berputar dengan arah yang sama dan poros dimana puli tersebut terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar dan horizontal, tetapi dapt juga diapakai untuk poros vertical, maupun miring.
a. Transmisi sabuk tanpa penegang
Akibat beratnya sendiri, sabuk tidak perlu diberi gaya tegang (gaya tarik) lagi. Ini dipakai untuk poros dengan kedudukan horizontal dan yang memiliki jarak poros (La)>5m. Untuk tujuan ini, maka sisi tegang/tarik darisabuk diletakkan dibagian bawah.
b. Transmisi sabuk mulur
Karena sabuk lebih pendek dari pada jarak poros La, maka sewaktu dipasang pada puli sabuk menjadi bertambah panjang secara elastic. Sistem ini dipakai untuk jarak poros La<5m dan juga untuk porosdengan kedudukan vertical maupun miring. Pemeriksaan tegangan pada sabuk ini harus selalu dilakukan jika terdapat kelembaban udara dan temperatur yang berubah-ubah.
c. Transmisi sabuk dengan puli penegang
Puli penegang menekan sisi kendor dari sabuk didekat puli kecil dari luar dan dengan demikian sudut lilit/kontak menjadi bertambah besar. Puli penegang ini bekerja atas dasar beratnya sendiri atau kerena kerja sebuah pegas. Penggantian arah putaran pada system ini tidak mungkin (harus dihindari).
d. Transmisi sabuk dengan elemen penegang lain
Selain berupa puli, elemen penegang dapat berupa :
1. Baut
2. Bandul pemberat
3. Momen puntir balik
4. Sistem SESPA

2. Transmisi sabuk silang.
Semakin lama senkin jarang pemakain transmisi sabuk silang untuk arah putaran puli yang berlawanan dan puli terletak pada sumbu yang sejajar, karena disamping pembebanan puli yang itdak menguntungkan akibat gaya puntir tambahan, bagian tepi dari sabuk juga cepat aus, teruatam pada sabuak rata yang lebar.
Untuk keperluan sumbu poros dari puli yang bersilangan dengan sembarangan sudut, maka diperlukan rol pemandu sabuk rata.
Untuk menghindarkan lepasnya sabuk dari puli, maka bagian sabuk dari sisi tarik harus lurus, sedangkan pada sisi kendor dapat miring.
Transmisi sabuk juga dapat di rancang:
a. Sebagai transmisi henti-kerja dengan semacam mekanisme seperti roda gigi geser.
Biasanya, untuk tujuan henti-kerja dipasangka sebuah kopling yang langsung disambung dengan puli.
b. Sebagai transmisi dengan angka putaran bertingkat.
Biasanya sabuk dipindahkan dari pasangan puli yang satu ke yang lain dengan tangan/ manual setelah dikendorkan lebih dahulu.

Pneumatik

*Pneumatik*
Prinsip Pneumatik
Dasar dari pneumatic sendiri adalah udara, udara adalah campuran gas yang terdiri dari senyawa nitrogen 78% dan oksigen 21% dengan sisanya adalah campuran karbon dioksida, argon, hydrogen, neon, helium, krypton, dan xenon.
Untuk memahami susunannya kita perlu mengenal besaran fisikanya dalam satuan internasional.
Satuan Dasar
Besaran Simbol Satuan
Panjang l Meter (M)
Massa m Kilogram (Kg)
Waktu t Detik (s)
Temperatur T Kelvin (K,0 = 273 ̊K)
Satuan Turunan
Besaran Simbol Satuan
Gaya F Newton (N), 1 N = 1Kg. m/s²
Luas A Meter Persegi (M²)
Volume V Meter Kubik (M³)
Volume Aliran Q (M³/s)
Tekanan P Pascal, 1Pa=1N/m²;1Bar
Dalam Hukum Newton; Gaya = Massa * Percepatan
F=m*a
Dimana a = percepatan grafitasi = 9.81m/s²
Tekanan 1 Pascal sama dengan 14.5 Psi. Karena segala sesuatu di bumi ini menerima tekanan yaitu tekanan absolute atmosfir (Pat), maka tekanan ini tidak dapat dirasakan. Pada umumnya tekanan atmosfir dianggap sebagai tekanan dasar, sedangkan yang bervariasi (akibat penyimpangan nilai) adalah
- Tekanan ukur = Pg
- Tekanan Vakum = Pv
Tekanan atmosfir tidak mempunyai nilai yang konstan. Variasi nilainya tergantung pada letak geografis dan iklimnya. Daerah dari garis nol tekanan absolut sampai garis tekanan atmosfir disebut daerah vakum dan diatas garis tekanan atmosfir adalah daerah takanan.
Tekanan absolut terdiri dari tekanan atmosfir Pat dan tekanan Ukur Pg, bernilai 1 Bar (10Kpa) lebih besar dari tekanan relative Pg.
Sebagaimana umumnya gas, udara tidak mempunyai bentuk khusus, bentuknya mudah berubah karena tahanannya kecil. Udara akan berubah bentuk sesuai tempatnya. Udara dapat dimampatkan dan selalu berusaha untuk mengembang.
Dalam Hukum Boyle-Mariote menjelaskan sifat Volume dari massa gas yang tertutup pada temperature konstan adalah berbanding terbalik dengan tekanan absolut atau hasil kali dari volume dan tekanan absolut adalah konstan untuk massa gas tertentu.
P1*V1 = p2*V2 = p3*V3 = Konstan
Setelah kita mengenal udara dan sifat fisiknya maka dalam penjabarannya, pneumatic sebagai salah satu system otomasi yang menggunakan tenaga udara didapatkan dari udara sekitar yang diamampatkan dengan kompresor sehingga mempunyai tekanan yang kemudian akan di atur tekanannya dan di saring dari debu dan parikel kotoran juga dari uap air yang ada di udara, dikabutkan dengan pelumas dan digunakan ke dalam element valve dan pengatur sesuai logika dari suatu otomasi untuk membuat gerakan otomasi yang berupa gerak putar ataupun gerak lurus.
Pneumatik pada awalnya digunakan untuk mengatasi tugas mekanik sederhana, yang kemudian dalam perkembangannya mempunyai peranan yang lebih penting untuk otomasi. Pemakaian system ini antara lain :
1. Sebagai sensor untuk menentukan proses
2. Pengolah informasi
3. Pengaktifan actuator melalui elemen control
4. Pelaksanaan kerja berupa actuator
Pneumatik menjadi system otomasi yang sederhana dan mudah dalam kontek untuk mendapatkan sumber tenaga, dimana udara dapat dengan mudah kita dapatkan dari sekitar kita, dan untuk mencipatakan udara yang bertekanan biayanya murah. Untuk kasus tertentu memang menjadi mahal jika kondisi yang diinginkan untuk otomasi menuntut kepresisian,menuntut kebersihan atau hal lain yang lebih spesifik yang tidak umum dipakai, misal udara yang harus benar-benar kering, harus ditambah dengan peralatan lagi yang harganya lebih mahal lagi dari set up untuk sumber tenaga. Kasus lain missal untuk industri makanan, peralatan yang di set harus memenuhi standart food grade yang menyebabkan harga komponen lebih mahal.
Demikian jika kita bandingkan keunggulan dan kerugian dari karakteristik khas pneumatic, maka dapat disimpulkan :
Keunggulan Pneumatik:
- Ketersediaan udara yang praktis terdapat dimana mana dalam jumlah yang tidak terbatas.
- Transportasi udara sangat mudah dan dapat ditransportasikan melalui pipa saluran sampai jarak yang jauh.
- Penyimpanan udara yang bertekanan dari kompresor dapat disimpan dalam tabung untuk dipergunakan, sehingga kompresor tidak perlu hidup terus menerus dan tangki mudah untuk dipindah-pindah
- Udara bertekanan tidak terlalu peka dengan perubahan temperatur hal ini menjamin pengoprasian yang baik meski dalam kondisi temperature yang ekstrim.
- Udara bertekanan tidak mengandung resiko meledak atau terbakar.
- Udara bertekanan tanpa lubrikasi adalah bersih dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, cocok untuk industri kayu, makanan, texstil.
- Elemen kerja mempunyai konstruksi yang sederhana sehingga harganya murah.
- Udara bertekanan adalah media kerja dengan kecepatan tinggi, sehingga kecepatan tinggi tidak dapat tercapai.
- Kecepatan dan gaya yang dihasilkan perkakas dapat diatur
- Perkakas dan elemen kerja tetap aman meski ada beban berlebih yang diberikan, perkakas akan berhenti tanpa ada kerusakan.
Kekurangan Pneumatik:
- Pengadaan udara bertekanan harus disiapkan dengan baik untuk mencegah timbulnya resiko keausan komponen yang terlalu cepat karena partikel kotoran dan debu.
- Udara bersifat mampu mampat menjadikan proses otomasi tidak konstan dalam hal kecepatan.
- Udara dimampatkan hanya efisien dalam gaya kerja tertentu pada tekanan 5-6 Bar bisa mencapai gaya 30KN.
- Udara buang menghasilkan suara bising, tapi diredam dengan silencer.
- Biaya set up untuk udara bertekanan mahal.